Selasa, 22 Februari 2011

Penegakan HAM Memprihatinkan

MESKI secara formal aturan dan kelembagaan penegakan
hak asasi manusia (HAM)
di Indonesia mengalami kemajuan, praktiknya masih jauh
dari harapan
masyarakat. Buntunya penanganan hukum pada kasus-kasus
pelanggaran HAM berat
yang melibatkan aparat keamanan menjadi ukuran bagi
publik dalam menilai
kemajuan penegakan HAM.

KESIMPULAN itu terangkum dari jajak pendapat Kompas di
sepuluh kota di
Indonesia, 23-24 Juli, yang khusus mengevaluasi
pelaksanaan HAM di negeri
ini. Dalam jajak pendapat itu, mayoritas (82 persen)
responden mengungkap
ketidakpuasan atas kinerja pemerintah dalam menegakkan
HAM. Beberapa
pekerjaan rumah dalam mengusut kasus-kasus pelanggaran
HAM di masa
pemerintahan sebelumnya ternyata belum mengalami
kemajuan memadai.

Kasus yang menjadi sorotan publik adalah kerusuhan Mei
1998 serta penembakan
mahasiswa Universitas Trisakti dan peristiwa Semanggi
Jakarta (1999). Dalam
menilai pengungkapan pelanggaran HAM, 84 persen
responden tidak puas atas
kinerja pemerintah.

Kasus pelanggaran HAM lain adalah yang bernuansa
separatis seperti di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua. Meskipun
beberapa kasus sudah
diputus di pengadilan, pengungkapan fakta keseluruhan
masih mendapat gugatan
publik. Tidak kurang dari 78 persen responden dalam
jajak pendapat ini
memprihatinkan lemahnya kinerja pemerintah dalam
menangani kasus ini.

Lemahnya penegakan HAM bahkan terjadi pada kasus
bernuansa politik seperti
peristiwa penyerbuan Kantor Pusat Partai Demokrasi
Indonesia (PDI) pada 27
Juli 1996. Meskipun pelanggaran HAM terjadi dan secara
tak langsung menimpa
Ketua Umum PDI Megawati Soekarnoputri waktu itu, kasus
ini belum masuk
pengadilan, padahal peristiwa itu sudah berumur tujuh
tahun. Tak heran bila
ketidakpercayaan publik juga menguat. Sebagian besar
(79 persen) responden
tidak puas atas penanganan kasus ini.

Deretan kasus-kasus yang belum tertangani inilah yang
membuat masyarakat
berpandangan pesimistis terhadap pemerintah.
Pemerintahan Megawati juga
dinilai tidak serius dalam penegakan HAM.

Pesimisme publik terhadap pemerintah ini jelas
merupakan indikasi kemunduran
kepercayaan. Indikasi ini terlihat dari persepsi saat
ini dibanding persepsi
hasil jajak pendapat Kompas awal tahun 2002 yang
mengungkapkan masih adanya
ruang kecil optimisme publik terhadap Presiden
Megawati.

Waktu itu, responden yang menilai pemerintah sudah
serius menangani
kasus-kasus pelanggaran HAM berat masih 46 persen, dan
41 persen menilai
tidak serius. Kini, mereka yang menilai tidak serius
meningkat menjadi 64
persen responden. Hanya 26 persen responden saja yang
kali ini menilai usaha
pemerintah sudah serius.

SEBENARNYA nilai-nilai HAM di negeri ini bukan barang
baru. Nilai-nilai
sudah muncul sejak tahun 1945, setelah disahkannya
Undang-Undang Dasar (UUD)
1945. Selanjutnya, peningkatan nilai-nilai HAM itu
dilembagakan secara
resmi, Komnas HAM, sudah muncul tahun 1993. Bahkan,
kini upaya sistematis
ditingkatkan dengan membentuk pengadilan khusus HAM
dengan UU No 26/ 2000.

Akan tetapi, seperti diduga, praktiknya tidak akan
berjalan mulus. Bukan
hanya pihak eksekutif yang menjadi keprihatinan
publik. Komnas HAM pun kini
juga mendapat sorotan.

Terbukti, penilaian miring terhadap lembaga ini juga
terungkap dalam jajak
pendapat kali ini. Tidak kurang dari 56 persen
responden menyatakan Komnas
HAM kini tidak lagi serius menangani pengungkapan
kasus-kasus HAM. Hanya 33
persen saja yang masih menilai lembaga ini bekerja
serius.

Ini tidak lain karena lembaga resmi negara yang
mengurusi HAM itu sudah
kehilangan kepercayaan. Hal ini dapat dilihat dari
gagalnya lembaga ini
dalam memanggil beberapa saksi kunci yang di antaranya
merupakan bekas
perwira TNI. Ini menunjukkan ternyata lembaga penegak
hukum masih terlalu
berat bila berurusan dengan anggota aparat keamanan.

Padahal, fakta menunjukkan bahwa sebagian besar yang
menjadi terdakwa dalam
kasus-kasus pelanggaran HAM berat adalah dari anggota
TNI maupun kepolisian.

Selain Komnas HAM, pihak yudikatif pun tidak kalah
menjadi sorotan. Dalam
hal ini adalah hakim-hakim yang menangani kasus
pelanggaran HAM. Menurut
pandangan publik, pengadilan HAM pun dinilai belum
independen. Apalagi bila
kasusnya menyangkut anggota militer dan polisi. Dalam
jajak pendapat ini
juga terungkap, 77 persen responden menilai, para
hakim belum bebas dari
intervensi pihak lain. Kasus yang menjadi rujukan
publik adalah bebasnya
beberapa anggota TNI maupun Polri dalam pengadilan
kasus pelanggaran HAM
pascapenentuan pendapat di Timtim (1998).

Di sisi lain, dalam kehidupan sehari-hari, responden
pun mengeluhkan beragam
ketidakadilan dalam berbagai kasus lain. Berbagai
ketidakpuasan itu pada
akhirnya membuat masyarakat menjadi semakin kecewa
terhadap pelaksanaan HAM
di Indonesia.

Bila dalam jajak pendapat pada September 2001
responden yang menilai buruk
kondisi HAM di Indonesia sebesar 63 persen. Kini
proporsi responden yang
menilai buruk sudah menjadi 72 persen.

Harapan publik pada era reformasi yang begitu tinggi
pada kualitas
perlindungan HAM lima tahun silam, kini berujung pada
pesimisme. Bahkan,
pada pemerintahan Presiden Megawati ini yang akan
berakhir tahun depan pun,
publik sudah tidak percaya. Tidak kurang dari 70
persen responden tidak
yakin pemerintah dapat menuntaskan kasus-kasus
pelanggaran HAM di Indonesia.

Kamis, 17 Februari 2011

contoh pelanggaran hak asasi manusiaPenggelapan Pajak

Penggelapan Pajak

Mencuatnya kasus penggelapan pajak oleh Gayus Tambunan ditengarai publik sebagai puncak gunung es dari permasalahan yang ada diperpajakan. Untuk mengurai itu, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mendukung usulan perlunya segera mengaudit kekayaan aparat Pajak.

Pendapat itu dikemukakan anggota Satgas Mas Ahmad Santosa usai bertemu Ketua MA Harifin Tumpa di Gedung MA, Jumat (26/03). “Saya setuju sekali itu dilakukan,” ujar Mas Achmad.

Usulan untuk mengaudit kekayaan aparat pajak ini dikemukakan oleh ekonom Dradjad Wibowo. Dia menyarankan agar ditjen pajak melakukan kontrol internal. “Lakukan kontrol internal dan audit kekayaan yang ketat pada pegawai-pegawai yang ada di 'tempat basah', termasuk perkembangan kekayaan sanak keluarganya,” ujar Dradjad.

Dalam pandangan Drajad, audit tersebut akan dapat menjawab kecurigaan publik tentang aset aparat Pajak yang diduga dari praktek yang tidak halal. Ini penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Kasus Gayus Tambunan adalah sebuah contoh. PNS golongan III A yang memiliki rumah mewah di Gading Park View dan apartemen di Cempaka Mas termasuk sejumlah mobil mewah.

Nama Gayus muncul setelah mantan Kabareskrim Susno Duadji bersuara soal adanya makelar kasus pajak senilai Rp 25 miliar.

Publik jangan sampai memboikot pajak. Karena, membayar pajak kewajiban secara hukum. Pajak juga salah satu kontributor utama dalam pembiayaan program pemerintah. Jika terjadi pemboikotan, tentu akan berdampak pada anggaran negara, yang pada gilirannya akan merugikan masyarakat.

”Kalau pemboikotan pajak terjadi, anggara negara terganggu. Lalu, yang jadi korban berbagai program sosial untuk rakyat banyak, seperti kesehatan, pendidikan dan berbagai program pembangunan secara umum,” kata Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan, di Jakarta, Senin (29/03).

Bara secara khusus menanggapi terbangunnya respon masyarakat atas kasus dugaan korupsi pajak oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan, Gayus Tambunan. Ia melihat respon melalui jejaring sosial seperti facebook, perlu diapresiasi. Tetapi, ia menyayangkan, kalau gerakan yang muncul berupa pemboikotan pajak. ”Yang harus dibangun ajakan agar masyarakat turut mengawasi penyelesaian hukum kasus ini secara menyeluruh, termasuk mengkritisi pengawasan internal Ditjen Pajak,” katanya dalam rilis yang diterima redaksi, Senin. Menurut Bara, publik pantas kecewa atas skandal pajak yang melibatkan Gayus Tambunan, serta aparat hukum lainnya. Namun, kita harus memisahkan persolan antara pelanggaran hukum oleh aparat Ditjen Pajak dan kewajiban sebagai warga negara, yang berkonsekuensi hukum.

Dalam kasus Gayus Tambunan, menurut Bara, sebagai pembayar pajak, kita berhak dan memiliki posisi kuat untuk menuntut pemerintah agar mengambil tindakan segera. ”Kita meminta pemerintah melakukan investigasi secara komprehensif di samping juga memonitor jalannya investigasi itu.” Dengan demikian, menurut Bara, pembayar pajak sah meluapkan amarah, dan memberikan tekanan kepada pemerintah, agar kasus tersebut diselesaikan hingga tuntas. Ia berpendapat, publik juga perlu mendorong percepatan perbaikan pengawasan internal di institusi terkait, terutama Ditjen Pajak. Dengan begitu, uang yang dibayarkan para wajib pajak, tidak diselewengkan, seperti dalam kasus Gayus Tambunan.

Kamis, 30 Desember 2010

persahabatan

Aku adalah kupu-kupu , aku dan bunga adalah sepasang kekasih.

Angin kehidupan mempertemukan dan memisahkan kami.

Aku terbang dan aku datang dari atas singasana cintamu,

untuk menggabungkan sengat kasihku dengan putik indahmu,

serta keindahan warnanya yang menyatu dengan keindahan sayap-sayap
cintaku.

Menjelang segarnya pagi aku menghampiri kekasihku,

dan ia mendekapku dalam kelopak indahnya.

Disenja hari kutorehkan dan kubacakan syair-syair kerinduanku ,

lalu ia tersenyum ,

dan melambaikan kelopak jiwanya padaku....

Kupu-kupu bersayap yang oleh cinta tidak diberi kekuatan,

tidak akan bisa terbang dari balik dedaunan untuk melihat keindahan
dan keagungan cinta,

Dimana jiwaku dan jiwa kekasihku menyatu dalam setiap hembusan dan
tarikan nafas keabadian...

Ketika angin menyandungkan bait-bait cinta ,

Ruh semesta yang mendengarnya akan tertunduk dalam bulir airmata
bahagia...

Disaat angin bergolak, dan hati terluka...

Kupu-kupu terbang susuri taman-taman hati,

dilihatnya bunga-bunga merekahkan warni kemandulan jiwa...

putik indahnya takkan pernah mendengar...ketika alam menyandungkan
bait-bait kehidupan...

Kekasihku,.....

aku ingin engkau mengenalku sebagai keindahan kupu-kupu yang pernah
tertatih dalam kegelapan...

Aku ingin engkau mengingatku sebagai makhluk yang pernah terkurung
sepi

dalam selubung kegetiran ....

Pesan terlalu panjang.
20 Agustus
13:08Saya

Duhai,

keindahan jiwa yang menghias taman hatiku,

Tak ada hari-hari yang lebih indah daripada hari-hari yang dihiasi
oleh keindahan cinta...

Tak ada badai yang lebih menakutkan selain badai asmara..

tetaplah dalam genggaman erat -

kepakan syair keabadianku, dan.....

Jadilah pengikut setia atas Singgasana keajaiban cintaku...

puisi romantis

senyum mu .........
wajahmu mu.........
mata mu............
membuat aku tergoda karna kencintiikan dirimu

andai kmu mnjadi pcar aku
aku akan memberikan senyuman yg tak prnah engkau lhat
slama ni

Randy Devilzz ∪ Jumat, 3 Desember 2010 | 18:07 WIB

" Suatu Hari Burung Jatuh Cinta Pada Mawar Putih , Burung Pun Berusaha
mengungkapkan Perasaannya , tapi Mawar Putih Berkata " Aku Tidak Akan
Pernah Bisa Mencintai Kamu " Namun Burung Tak Pernah Menyerah , Setiap
Hari Dia Datang Untuk Menemui Mawar Putih , Hingga Akhirnya MAwar
Putih Pun Berkata " Baiklah Aku Akan Mencintai Kamu Jika Kamu Dapat
Merubah Aku Menjadi Mawar Merah " . Dan Suatu Ketika burung Datang
Menemui Mawar Putih Dan Dia memotong Sayapnya Dan Menebarkan Darahnya
Pada Mawar Putih Hingga Mawar Putih Pun Berubah Menjadi Mawar
MErah...Hingga Akhirnya MAwar Putih Menyadari Bahwa Seberapa BEsar
Burung Mencuintainya , Tapi Semuanya Sudah Terlambat karena Burung
Tidak Akan Pernah Menemuinya Lagi untuk Selamanya .. Maka Hargailah
siapapun Yang Mencintaimu Sebelum Dia PErgi Meninggalkan Mu untuk
Selama-lamanya . . . ! ! !

Rizky S ∩ Jumat, 3 Desember 2010 | 20:41 WIB

hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu,,
hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
diri inisenyap tanpa jiwa kasih mu,,
ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah

cinta,,,
mengapa semua harus terjadi???
mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu
kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa,,

cinta..
aku hanya mampu memeluk rasa
memeluk mimpi senja yng kelabu
meniti harapan fajar kelana,,

cinta..
kau buat aku tak yakin untuk melangkah
kau beri aku segenggam luka
mengapa cahaya pelangi menjadi api,,
selamat jalan cinta,,
selamat berbahagia di atas luka ku,,
biarkan kata merangkai hati serupa darah dibalik tirai...

rindu

kasih..
kerinduan hati..
terendap dalam mimpi..
Ku coba pandangi langit..
Melihat kau disini..

Udara pagi..
Laksana wangi tubuhmu..
Hangatnya mentari..
Bagaikan pelukan hangatmu..

Kasih yang kau beri..
Tak sia di hati..
Ku beri cinta ini..
Untuk kau jaga sepenuh hati..

jika Rindu merasuk Hati
Hiruplah udara pagi..
Rasakanlah kasih..
Aku disini menanti..

BY RAMA LOVE YOU

BELAHAN JIWA

tangisan pilu..
Terdengar dari hatiku..
Tak bisa kupungkiri itu..
kau masih terdapat dalam kalbu..

kau datang bagai angin..
yang memberi kesejukan hati..
Namun kau pergi tak menanti..
saat aku butuh kau di hati..

mencoba lupakan tawamu..
mencoba lupakan senyum indahmu..
mencoba melawan cinta dalam kalbu..
Namun ku tak sanggup..

andai ku bisa..
ku peluk hangat tubuhmu..
Andai kau ada..
Tak akan kulepas dari genggamku..

Mutiara hati bak cahaya..
tak sampai ke pelipur lara..
Tiada hati terungkap sudah..
Kau adalah belahan jiwa..

kangen

KANGEN

ku buka mata hati..
Kau dekat disini..
Walau jauh dari raga ini..
Namun ku menanti hingga akhir..

Kerinduan begitu pekat dalam hati..
Tak sanggup untukku menahan sedih..
Saat kau tak ada disisi..
Dan ku hanya menanti..

kau di hatiku..
Adalah senandung kalbu..
Yang tetap terdengar..
Dalam pekatnya rindu..

Hanya penantian ..
Menanti kau pulang..
Kembali disini..
Untukku yang kau cinta..

Waktu terus bergulir..
Silih berganti..
Tapi aku hanya bisa menunggu dan menanti..
Kau datang padaku kasih..

BY RAma

CINTA ABADI…

setetes cinta ini..
Ingin ku beri padamu..
Kesetiaan Suci penuh kasih..
Kan kupertahankan Untukmu..

Tak kan ingkar dalam Hati..
Untuk setia berbagi..
Demi cinta suci..
Kaulah cinta sejati..

Walaupun di dunia tak ada keabadian..
tak membuat ku gentar..
Untuk tatap mencinta..
Hingga Akhir ayat..

dunia bisa hancur..
daun bisa gugur..
Tapi satu hal yang abadi untuku..
Cintaku padamu..

BY Rama

Rindu terdalam

kutemukan cinta..
diantara banyaknya bintang..
Yang ada di angkasa cinta..
namun dia jauh disana..

cinta kita menjadi satu..
Namun engkau jauh..
Dari pandanganku..
Ku hanya terdiam termenung..

kurasakan nafasmu..
Kurasakan getar jantungmu..
Kurasakan manjamu..
Menjadi sebuah rindu bagiku..

Saat aku duduk..
memandang bintang di angkasa..
Entah kenapa air mata..
Jatuh membasahi wajah..

Rindu yang menyesakan dada..
Terlalu dalam di jiwa..
aku tak tahu mengapa..
Bisa terlalu cinta..

Kasih kau begitu jauh dimata..
tapi kau bagaikan nyawa..
Dalam hati terdalam..
Dan tak tergantikan..

By Rama I mizz you..

Bangkit Untuk SAHABAT

tinggalnya aku gelap..
hingga aku tak ingat..
Semua kenangan..
Tersungkur aku jatuh ke tanah..

butiran hujan ..
Jatuh ke tanah..
Membasahi tubuh tak bernyawa..
Hidupku menuju gelap..

tak terasa apapun..
Aku berlari tanpa ujung..
Inikah hari kematianku..
Aku hanya bisa termenung..

Kulihat sebuah gerbang..
disana ada malaikat penjaga..
Dan ku berusaha masuk ke dalam..
Namun mereka menghalang..

Akhirnya sang malaikat berkata..
“kau bukan saatnya kemari manusia”
“mengapa??” Tanyaku dalam hati..
“Karena mereka menunggumu untuk bangkit”

Saat itu silau cahaya muncul..
Sangat terang hingga aku melihat langit biru..
aku tersadar dalam mimpiku..
Ternyata masih ada sahabat yang setia padaku..

Minggu, 28 November 2010

pantun melayu

PANTUN MELAYU






"Tak lapuk dek hujan tak lekang dek panas" itulah kata
pepatah orang tua-tua. Kenyataannya hingga sekarang pantun antara
puisi melayu yang masih mendapat tempat dihati masyarakat Melayu.
Tapi kini.... pantun hanya jadi satu pertandingan tidak lagi sebagai satu
pemanis atau pembuka bicara. Semuga dimasa akan datang pantun tidak
terus tenggelam atau hanya menjadi sebagai satu bahan di Muzium.



Sirih berlipat sirih pinang
Sirih dari Pulau Mutiara
Pemanis kata selamat datang
Awal Bismillah pembuka bicara
**********
Tetak buluh panjang suluh
Mari jolok sarang penyengat
Angkat doa jari sepuluh
Doa minta biar selamat
**********
Tuailah padi antara masak
Esok jangan layu-layuan
Intailah kami antara nampak
Esok jangan rindu-rinduan
**********
Hendak dulang diberi dulang
Dulang berisi sagu mentah
Hendak pulang ku beri pulang
Tinggalkan pantun barang sepatah
**********
Lancang kuning lancang pusaka
Nampak dari Tanjung Puan
Kalau kering laut Melaka
Barulah saya lupakan tuan
**********
Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis
Lebih manis hati budinya
**********
Ayam hutan terbang ke hutan
Tali tersangkut pagar berduri
Adik bukan saudara bukan
Hati tersangkut kerana budi
**********
Ayam rintik di pinggir hutan
Nampak dari tepi telaga
Nama yang baik jadi ingatan
Seribu tahun terkenang juga
**********
Bila memandang ke muka laut
Nampak sampan mudik ke hulu
Bila terkenang mulut menyebut
Budi yang baik ingat selalu
**********
Burung Serindit terbang melayang
Mari hinggap di ranting mati
Bukan ringgit dipandang orang
Budi bahasa rangkaian hati
**********
Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang di pohon kayu
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah adat pusaka Melayu
**********
Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang di rumpun buluh
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah menyusun jari sepuluh
**********
Laksamana berempat di atas pentas
Cukup berlima dengan gurunya
Bagaikan dakwat dengan kertas
Sudah berjumpa dengan jodohnya
**********
Membeli papan di tengah pekan
Papan kecil dibuat tangkal
Mengapa umpan ikan tak makan
Adakah kail panjang sejengkal
**********
Rumah limas anjung Selatan
Bunga kemuning tumbuh di laman
Tangkainya emas bunganya intan
Bolehkah ranting hamba patahkan
**********
Tumbuh betik di tepi laman
Pokok berangan pokok teruntum
Sungguh cantik bunga di taman
Bolehkah gerangan petik sekuntum
**********
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
**********
Baik-baik menanam selasih
Jangan menimpa sipohon sena
Baik-baik memilih kekasih
Jangan sampai badan merana
**********
Baik-baik mengail tenggiri
Takut terkena siikan parang
Baik-baik merendah diri
Jangan menjadi hamba orang
**********
Bintang tujuh sinar berseri
Bulan purnama datang menerpa
Ajaran guru hendak dicari
Mana yang dapat janganlah lupa
**********
Buah mangga melendur tinggi
Buah kuini berangkai tiga
Hidup kita tidur dan mati
Sudah mati baru terjaga
**********
Buat bangsal di Pulau Daik
Menahan taut sambil mengilau
Kalau asal benih yang baik
Jatuh ke laut menjadi pulau
**********
Budak-budak bermain tombak
Tombak diikat dengan rantai
Kalau takut dilambung ombak
Jangan berumah di tepi pantai
**********
Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan condongnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Akhirat juga akan sungguhnya
**********
Hari panas mencucuk benang
Benang menjahit baju kebaya
Air jernih lubuknya tenang
Jangan disangka tiada buaya
**********
Kalau tahu peria tu pahit
Tidak ku gulai dengan petola
Kalau tahu bercinta tu sakit
Tidak ku mulai dari semula
**********
Kalau tuan pergi ke Kelang
Belikan saya semangkuk rojak
Jangan diturut resmi kiambang
Sungguhpun hijau akar tak jejak
**********
Pisang kelat digonggong helang
Jatuh ke lubuk di Indragiri
Jika berdagang di rantau orang
Baik-baik menjaga diri
**********
Asap api embun berderai
Patah galah haluan perahu
Niat hati tak mahu bercerai
Kehendak Allah siapa yang tahu
**********
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belumlah teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belumlah sembuh
**********
Anak punai anak merbah
Hinggap ditonggak mencari sarang
Anak sungai lagikan berubah
Inikan pula hati orang
**********
Apa guna pasang pelita
Jika tidak dengan sumbunya
Apa guna bermain kata
Kalau tidak dengan sungguhnya
**********
Buah kuini jatuh tercampak
Jatuh menimpa bunga selasih
Biar bertahun dilambung ombak
Tidak ku lupa pada yang kasih
**********
Kajang tuan kajang berlipat
Kajang hamba mengkuang layu
Dagang tuan dagang bertempat
Dagang hamba terbuang lalu
**********
Buah jambu disangka kandis
Kandis ada di dalam cawan
Gula madu disangka manis
manis lagi senyuman tuan
**********
Dari Arab turun ke Aceh
Naik ke Jawa berkebun serai
Apa diharap pada yang kasih
Badan dan nyawa lagi bercerai
**********
Bunga Melati terapung-apung
Bunga rampai di dalam puan
Rindu hati tidak tertanggung
Bilakah dapat berjumpa tuan
**********
Burung Merak terbang ke laut
Sampai ke laut mengangkut sarang
Sedangkan bah kapal tak hanyut
Inikan pula kemarau panjang
**********
Bunga Melur kembang sekaki
Mari dibungkus dengan kertas
Di dalam telur lagi dinanti
Inikan pula sudah menetas
**********
Dalam perlak ada kebun
Dalam kebun ada tanaman
Dalam gelak ada pantun
Dalam pantun ada mainan
**********
Dari Jawa ke Bengkahulu
Membeli keris di Inderagiri
Kawan ketawa ramai selalu
Kawan menangis seorang diri
**********
Dari teluk pergi pangkalan
Bermain di bawah pohon kepayang
Saya umpama habuk di papan
Ditiup angin terbang melayang
**********
Daun selalsih di Teluk Dalam
Batang kapas Lubuk Tempurung
Saya umpama si burung balam
Mata terlepas badan terkurung
**********
Orang Melayu naik perahu
Sedang berdayung hujan gerimis
Hancur hatiku abang tak tahu
Mulut tertawa hati menangis
**********
Orang tani mengambil nipah
Hendak dibawa ke Indragiri
Seluruh alam ku cari sudah
Belum bersua pilihan hati
**********
Pasir putih di pinggir kali
Pekan menyabung ayam berlaga
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda buat berniaga
**********
Ribu-ribu pokok mengkudu
Cincin permata jatuh ke ruang
Kalau rindu sebut namaku
Airmata mu jangan dibuang
**********
Kalau roboh kota Melaka
Sayang selasih di dalam puan
Kalau sungguh bagai dikata
Rasa nak mati di pangkuan tuan
**********
Limau purut lebat di pangkal
Batang mengkudu condong uratnya
Hujan ribut dapat ditangkal
Hati yang rindu apa ubatnya
**********
Kalau menyanyi perlahan-lahan
Dibawa angin terdengar jauh
Rindu di hati tidak tertahan
Di dalam air badan berpeluh
**********
Ku sangka nanas atas permatang
Rupanya durian tajam berduri
Ku sangka panas hingga ke petang
Rupanya hujan di tengahari
**********
Kayuh perahu sampai seberang
Singgah bermalam di kampung hulu
Bukan tak tahu dunia sekarang
Gaharu dibakar kemenyan berbau
**********
lembing atas tangga
perisai atas busut
kening atas mata
misai atas mulut
**********
anak ikan dipanggang sahaja
hendak dipindang tidak berkunyit
anak orang dipandang sahaja
hendak dipinang tiada berduit
**********
saya tak hendak berlesung pauh
lesung pauh membuang padi
saya tak hendak bersahabat jauh
sahabat jauh merisau hati
**********
burung serindit terbang melayang
singgah dihinggap di ranting mati
duit ringgit dipandang orang
jarang dipandang bahasa budi
**********
batu sangkar batu berpahat
terpahat nama raja bestari
makanan arif, kias ibarat
pantun seloka, ulam jauhari
**********
daun durian jatuh tercampak
lopak-lopak isi selasih
tujuh tahun dilambung ombak
tiada kulupa hati yang kasih
**********
Anak Cik Siti mencari tuba
Tuba dicari di Tanjung Jati
Di dalam hati tidakkan lupa
Bagai rambut tersimpul mati
**********
Limau purut di luar pagar
Rimbun putik dengan bunganya
Hujan ribut padang terbakar
Embun setitik padam apinya
**********
Puas saya bertanam ubi
Nanas jugak dipandang orang
Puas saya menabur budi
Emas juga dipandang orang
**********
Tenang-tenang air di laut
Sampan kolek mudik ke tanjung
Hati terkenang mulut menyebut
rindu kini tiada penghujung
***********
Tinggi-tinggi pohon jati
Tempat bermain simanja sayang
Sungguh tinggi harga budi
Budi dibalas kasih dan sayang
**********
Bunga Tanjung kembang semalam
Pohon tinggi tidak berduri
Gelombang besar di laut dalam
Kerana Tuan saya kemari
**********
Burung merpati terbang seribu
Hinggap seekor di tengah laman
Hendak mati di hujung kuku
Hendak berkubur di tapak tangan
**********
Dari mana hendak ke mana
Tinggi rumput dari padi
Hari mana bulan mana
Dapat kita berjumpa lagi
**********
Padi ini semumba-mumba
Daun kurma daun cempedak
Macam mana hati tak hiba
Entah bertemu entah tidak
**********
Permata jatuh ke rumput
Jatuh ke rumput berbilang-bilang
Dari mata tidakkan luput
Dalam hati tidakkan hilang
**********
Akar keladi melilit selasih
Selasih tumbuh di hujung taman
Kalungan budi jujungan kasih
Mesra kenangan sepanjang zaman
**********
Ayam rintik di pinggir hutan
Nampak dari tepi telaga
Nama yang baik jadi ingatan
Seribu tahun terkenang juga
**********
Anak beruk di tepi pantai
Pandai melompat pandai berlari
Biar buruk kain dipakai
Asal hidup pandai berbudi
**********
Kiri jalan kanan pun jalan
Tengah-tengah pohon mengkudu
Kirim jangan pesan pun jangan
Sama-sama menanggung rindu
**********
Mendung si mega mendung
Mendung datang dari utara
Jangan selalu duduk termenung
Kalau termenung badan merana
**********
Pohon mengkudu tumbuhnya rapat
Rapat lagi pohon jati
Kawan beribu mudah didapat
Sahabat setia payah dicari
**********
Pokok terap tumbuh di bukit
Belat berbanjar panjang ke hulu
Jangan diharap guruh di langit
Kilat memancar hujan tak lalu
**********
Sampan kotak hilir mudik
Dayung patah galah sebatang
Ikhtiar tidak datang menggolek
Akal tidak datang melayang
**********
Siti Wan Kembang perintah Kelantan
Nama termasyhur zaman dahulu
Baik-baik memilih intan
Takut terkena kaca dan batu
**********
Buah langsat kuning mencelah
Senduduk tidak berbunga lagi
Sudah dapat gading bertuah
Tanduk tidak berguna lagi
**********
Dua paya satu perigi
Seekor bujuk anak haruan
Tuan di sana saya di sini
Bagai pungguk rindukan bulan
**********
Gesek rebab petik kecapi
Burung tempua membuat sarang
Apa sebab jadi begini
Karam berdua basah seorang ?
**********
Hendak gugur gugurlah nangka
Jangan menimpa putik pauh
Hendak tidur tidurlah mata
Jangan mengenang si dia yang jauh
**********
Kain batik negeri seberang
Dipakai anak Tanah Melayu
Apa ertinya kasih dan sayang
Kalaulah abang berjanji palsu
**********
Pantai Cendering pasirnya putih
Anak dagang berulang mandi
Apa disesal orang tak kasih
Sudah suratan diri sendiri
**********
Disana pauh di sini pun pauh
Daun mengkudu ditandungkan
Adinda jauh kekanda jauh
Kalau rindu sama tanggungkan
**********
Pulau Tinggi terendak Cina
Nampak dari Pulau Sibu
Abang pergi janganlah lama
Tidak kuasa menanggung rindu
**********
Putik pauh delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Tuan jauh di negri satu
Hilang di mata di hati jangan
**********